Breaking News :

logo

Home » » The Casual Vacancy - Novel Terbaru J.K. Rowling

The Casual Vacancy - Novel Terbaru J.K. Rowling

Senin, 14 Januari 2013 | 0 komentar

The Casual Vacancy




To Kill a Mocking Bird, Trilogy Lord of the RingHarry PotterJhon CarterCharlie and The Chocolate Factory, dan 127 Hours merupakan sederet judul film yang diadaptasi dari judul novel. Kesuksesan yang diraih film-film tersebut mengubah dunia penulisan menjadi bisnis wara-laba baru, dengan prospektif berorientasi milyaran bahkan trilyunan dollar. Euphoria massa yang berlebihan mengundang berbagai penulis lain, menggarap sebuah cerita yang terkadang kurang dapat dipertanggung-jawabkan secara aesthetik.


Tujuan akhir yang secara picik diinterpretasikan sebagai lembaran dollar yang tak berhenti mengalir, membutakan mata para penulis untuk hanya sekedar melahirkan karya yang ideal menurut perspektif pembaca, tanpa mengusung ideologi pribadi yang seharusnya bisa menjembatani dunia penulis dan pembaca. Sebut saja Twiligth, pencitraan yang dibangun adalah tentang sosok idelis impian remaja, laksana dongeng sebelum tidur yang menina-bobokan realisme. Ironisnya, karya yang terkesan dikemas seadanya, berhasil bercokol berminggu-minggu merajai puncak box office hanya berdasarkan idealisme Edward, si vampir super tampan ciptaan Stephanie Mayer.

Sindrome serupa melanda penulis-penulis lainnya yang berusaha mengekor kesuksesan Stephanie Mayer. Roman-roman imajiner berlatar zona antah-barantah segera lahir, lagi-lagi dalam kemasan yang amat sangat sederhana, tentunya jika ditilik dari segi bahasa dan ketajaman analisa faktornya.

Tetapi untungnya, sindrom serupa tidak hinggap di karya-karya J.K. Rowling. Salah satu penulis wanita ternama yang populer setelah menciptakan tokoh Harry Potter itu masih konsisten menciptakan karya-karya yang mendidik, menarik dan menggugah hati untuk tidak sekedar membaca, melainkan memaknai. Novel Terbaru J.K. Rowlingbertajuk The Casual Vacancy. Buang jauh-jauh bayangan tentan Harry Potter ketika membaca The Casual Vacancy, karena dalam karya terbarunya tersebut, J.K. Rowling tidak menyebutkan sepatah-katapun tentang dunia sihir, mantra, kurcaci, raksasa dan makhluk imajiner lainnya. Konsep yang dibangun benar-benar konsep valid mengenai manusia dan dunianya. Dinamika-dinamika yang berkaitan dengan konsep tersebut akan semakin diperindah oleh gaya penuturan Rowling yang seakan mengikis jarak imaji.


Kisah berlatar sebuah desa imajiner bernama Pagford dengan stereotip pedesaan yang biasa kita temui, damai, tentram dan asri. Jalanan Pagford yang berbatu merupakan cara Rowling merepresentasikan latar waktu yang cenderung silam, desain-desain gereja tua yang bertebaran di sekitar Pagford-pun menjadi tautologi yang tepat untuk menggambarkan hal tersebut. Tetapi Kedamaian berubah seketika, tatkala salah seorang penghuni desa, seorang pria bernama Berry Fairweather, menutup mata di usinya yang menginjak 40 tahun. Kekacauan yang melanda bukan semata karena kematia Barry Fairweather, melainkan karena penyebab kematian yang hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar.
Konsep tentang desa yang damai akhirnya runtuh ketika berbagai konflik mengemuka di Pagford. Ternyata Pagford bukan pedesaan yang tenang, melainkan tanah penuh konflik, dimana para orang tua berperang melawan anak dan pasangannya, para guru berseteru dengan murid-muridnya, dan lain-lain.
Perpecahan tak terhindarkan. Terlebih sepeninggalan Barry Fairweather. Posisi pejabat elite greja yang ditinggalkan Faitweather akhirnya menjadi babak baru dari peperangan maha dahsyat di Pagford. Sengketa-sengketa tersebut perlahan merusak sistem sosial Pagford, mengubahnya menjadi bukan lagi desa yang tentram melainkan desa anarkis dengan kejahatan yang semakin meraja-lela.
Novel ini dikemas dengan bahasa yang lebih berat, dinamis dan terkesan sedikit vulgar. Sangat wajar, karena target pembacanya adalah pembaca dewasa. Kerumitan twist-twist yang tersebar di berbagai bagian menyebabkan disorientasi makna jika novel ini dikonsumsi oleh anak-anak.

Dan sekali lagi J.K. Rowling menunjukan kelasnya dalam berkarya. Rangkaian kata yang ia gunakan benar-benar menghipnotis, seolah pembaca terbawa ke dunia yang diciptakannya. Keindahan disajikan dengan cara yang berbeda, bukan dalam idealisme yang terprediksi, melainkan benar-benar realitas yang sama sekali tidak berbau dongeng. Sehingga, menikmati lembar demi lembar The Casual Vacancy serasa terjun langsung ke dalam sudut pandang pencitraan.
Novel terbit secara internasional pada September lalu ini, berhasil meraih pujian positive dari berbagai pihak ini, dan rencananya akan segera dirilis versi layar peraknya dibawah naungan BBC. Sedangkan di Indonesia novel ini sudah terbit dalam bentuk hard copy dibawah penerbit MIZAN.
Demikianlah ulasan entang The Casual Vacancy - Novel Terbaru J.K. Rowling. Semoga bermanfaat untuk anda semua, dan semoga setidak dapat memuaskan dahaga akan pengetahuan.



Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tinggalkan Pesan Ya

 
Support : Creating Website | Johny Template | Pondok Huruf Sastra
Copyright © 2013. Pondok Huruf Sastra - All Rights Reserved
Template Modify by Ahmad Riduan
Proudly powered by Blogger