Breaking News :

logo

Home » » Kumpulan Puisi Resti Frahesty

Kumpulan Puisi Resti Frahesty

Minggu, 18 Mei 2014 | 1komentar




Sepi bagaikan selimut yang tak bertepi
Kegundahan bagai selimut yang tak sampai
Menutupi bagian yang kosong
Namun tak menutupi bagian yang tak terlihat

Canda tawa yang sekejap berlalu
Tak bisa menutupi gundahnya jiwa sanubari
Keheningan yang mencakap bagaikan jarum yang merambat keubun-ubun
Sampai menjalar keurat nadi

Disini aku sendiri meratapi sunyinya duniaku
Berdiri tegak dimana suatu saat akan layu
Harapan yang terus ada
Namun tangan tak ingin menggapainya



Saat aku melihat dirinya
Kutatap sejenak, dengan senyuman kecil
Sedikit terbayang akan kisah dahulu
Kisah yang membuat diri ini bangkit berdiri tegak

Akankah pertemuan ini menjadi awal kisah yang lalu
Bisakah kau buat lagi sedikit simponi yang telah kau mainkan
Syair yang kau bisikan sehingga aku bisa menjadi diriku yang sebnarnya

Katakanlah padaku jika kau mampu
Katakanlah padaku jika kau tidak bisa
Jangan kau hanya diam tanpa kata
Jangan kau hanya tersenyum kecil dan seolah memberi harapan



Ketika bulan tak lagi terang
Mataharipun tak terlihat sinarnya
Pancaran air tak lagi menyilaukan
Bahkan hijaunya pegunungan tak sehijau yang kemarin

Akankah semuanya akan terhenti, kaku dan diam
Tanpa gerak tanpa lantunan yang merdu
Dan simponi yang bergoyang
Inikah akhir cerita

Cerita yang ingin kulanjutkan
Namun terhenti terhalang oleh takdir yang telah dijanjikan
Terbujur kaku, hanya ditemani selembar kain putih
Dan kapas yang menjadi penyumbat
Dibanyak lubang kehidupan

Inilah nasibku
Inilah takdirku
Semuanya berakhir sampai disini



Kenapa, hariku kabut hari ini
Kenapa, senyum yang selalu kulihat cerah
Tiba-tiba kaku hari ini
Ada apa gerangan yang terjadi padamu

Aku kangen kamu yang dulu
Candamu, kata-katamu, senyummu
Semangatmu, motivasimu
Ku ingin yang dulu

Ku ingin bisa selalu bersamamu
Didekatmu, disampingmu, selalu ...



Kemelut kejenuhan yang beda lara
Menyakitkan, bahkan membunuh jiwa yang tentram
Melekat pohon yang tumbang
Mengikat pada rehap dahan yang lunglai

Kapas kabut yang berterbangan di udara
Seakan terkapar diruntuhi ranting yang berguguran
Ketakutan akan sesuatu yang terjadi
Menjadikan aku sangat takut
Bahkan sangat takut, ketika aku melihat
Badai yang berputar didepan mataku



Terurai kisah yang dulu
Menjadi sebongkah kerinduan
Hati seakan terlihat terang
Walaupun didalamnya sakit tiada henti-hentinya
Terus menyesak, terus dan terus
Ingin diakhiri tak tau bagaimana untuk memulai
Membuang semua kenangan yang lalu

Sepenggal memori manis yang pernah melekat
Walaupun perasaan ini tak tentu
Tapi aku yakin aku bisa melakukannya
Entah kapan dan dimana
Aku akan mengungkapkannya
Unek-unek yang begitu pengat ini

Share this article :

1 komentar:

  1. Cari Situs Judi Agen Domino Online yang aman dan terpercaya ?
    Solusinya hanya di sahabatpoker
    Bonus Refferal 15%
    Bonus Turn Over 0,5%
    Hanya dengan minimal deposit 20ribu sudah bisa bermain 7 game sekaligus lohh..
    Ayo daftar dan gabung sekarang juga,,
    PIN BB : 2B13CFDA

    BalasHapus

Jangan Lupa Tinggalkan Pesan Ya

 
Support : Creating Website | Johny Template | Pondok Huruf Sastra
Copyright © 2013. Pondok Huruf Sastra - All Rights Reserved
Template Modify by Ahmad Riduan
Proudly powered by Blogger