Breaking News :

logo

Home » » Kumpulan Puisi Rindu Rizka Aziana

Kumpulan Puisi Rindu Rizka Aziana

Minggu, 18 Mei 2014 | 0 komentar


LIRIH KITA

La la la la laaaaaaaa...

Getaran hati merauh merdu dalam lirik kita
Gedebak gedebuk jantung terdampar dalam kerinduan lara
rindu akan semua gaya tubuh yang  mempesona
melayangkan pandangan mata jauh kebelakang
butiran –butiran itu ikut serta dalam perjalanan kita
dulu ,,
itulah diri kita
sekarang ,,
inilah diri kita
lalu, angin pun berbisik tajam pada dedaunan nan hijau
apa yang akan terjadi di masa depan ?’
burung-burung hantu ikut riuh dalam pertanyaan angin yang terlukis tajam pada kegelapan malam seakan cahaya rembulan lenyap di makan awan dan bintang-bintang menjatuhkan diri dalam ganasnya ombak yang menghantam pantai
aku , kamu, kita bersama

Banjarmasin, 30 November 2012


Kala mentari berada di pucuk kepala
Denyut jantung tak berhenti dari peredaran
Keringat mengalir bak sungai yang deras dengan arus rintang tajam

Geletir hati menyanyi-nyanyi meiring nada-nada cinta
Dahsyat candu merasuk seluruh persendian tubuh
Ringai senyum mu indah begitu dalam
Saudaraku ,,
tahukah kamu ?
tidak ada yang bisa menggantikan keindahan itu
Bahkan ,
Di benakku ini terlayang tentang mu seluruh isi bumi tak kan bisa terganti
Saudaraku,,
Tahukah kamu ?
Raungan jiwa menggebu-gebu ketika kau jauh
Kadang terdengar rusuh pilu
Namun, tapak-tapak langkah kita terdengar lebih menggema dalam ilaian jalan setapak
Menuju cinta dan cita

Banjarmasin,1 Desember 2012



Banjarmasin 14 Desember 2012
Titik-titik mendekati kesempurnaan
Berjalan dengan perkasanya
 Terhalang oleh garis melintang yang sangat terjal tajam
Jauh terbentang indah

Harapan pun terurai sangat merdu
Semerdu angin yang menggoyangkan rumput-rumput di pegunungan
Jarak pun tercipta begitu dahsyat dalam butiran-butiran embun yang melekat pada dedaunan
Waktu terukir di antara keduanya
Sempurna itu telah tinggal satu langkah lagi dalam gumpalan-gumpalan kerinduan
Namun ,,,
Setelah lama bertahan dalam harapan
Secercah cahaya itu menghampiri sedikit demi sedikit
Semangat mulai menggelora lebih besar lagi
Detak degup langkah menjadi ringan
Sempurna ,,,
Itu lah yang di tunggu dan akhirnya di gapai dengan banyak kebahagiaan jiwa yang terbalut kelabu



Semu,,
keindahan itu tertutupi oleh semunya angin
mata pun tak mampu menerubus masuk ke dalamnya
 bahkan panca indera pun lemah lunglai di buat kesemuaan ini ,,,
titisan air hujan telah mampu meluluhkan batu
namun ,,
rasa semu ini sangat kokoh bersarang dalam tubuh
semu pun buat benak ini lelah dalam kebisuan
telah lama menunggu mengharap terlonta-lonta akhirnya kesemuaan itu pun memudar tenggelam dalam ombak kebahagian yang begitu indah

ternyata ,,,
kesemuaan itu indah dalam jarak dan waktu


Kenapa ..
Kata-kata itu terbias bak gelombang laut
 yang menghempaskan diri ke bibir pantai
gelerak-gelerak pasir terhambur dalam ruang pancar mentari
lalu,,
gerembolan  karang-karang ikut bernyanyi syahdu beirama
rinai hujan pun mulai menyentuh kebiruan air yang terapung
gelombang-gelombang kecil tertawa riang dengan ikan-ikan yang menari-nari
Greekkkk,,,
Terbangun dari sadarku
Terdiam sejenak dalam kekaguman yang tercipta
Ya Rabbi
Tiada kata yang pantas terucap
Kala mata ini terpana akan ciptaMu
Subhanallah ,,
Tulus ikhlas dalam hari-hariku

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tinggalkan Pesan Ya

 
Support : Creating Website | Johny Template | Pondok Huruf Sastra
Copyright © 2013. Pondok Huruf Sastra - All Rights Reserved
Template Modify by Ahmad Riduan
Proudly powered by Blogger